A.STAR
Kelebihan topologi STAR
1.Proses pemasangan & penyambungan
2.Tingkat keamanan termasuk tinggi
3.Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk
4.Penambahan & pengurangan station lebih mudah
5.Sembarang kerusakan dapat lebih mudah diperbaiki
6.Proses pertambahan & pengurangan peranti tambahan tidak mengganggu sistem rangkaian
Kelemahan topologi STAR
1.Memerlukan kabel yang lebih panjang dari topologi bus linier
2.Biaya yang lebih tinggi dari topologi bus
3.Jika node mengalami kerusakan, seluruh sistem rangkaian akan terganggu
B. MESH
Kelebihan topologi MESH
1.Jika ingin mengirimkan data ke komputer tujuan, tidak membutuhkan komputer lain (langsung sampai ke tujuan)
2.Memiliki sifat robust, yaitu : jika komputer A mengalami gangguan koneksi dengan komputer B, maka koneksi komputer A dengan komputer lain tetap baik
3.Lebih aman
4.Memudahkan proses identifikasi kesalahan
Kelemahan topologi MESH
1.Membutuhkan banyak kabel
2.Instalasi & konfigurasi sulit
3.Perlunya space yang memungkinkan
C. RING
Kelebihan topologi RING
1.Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim
2.Biaya untuk membangun topologi ini lebih murah
3.Mudah untuk membangunnya
4.Semua komputer yang terkoneksi statusnya sama
Kekurangan Topologi RING
1.Jika ada kabel yang putus semua komputer tidak dapat digunakan.
2.Sulit untuk mengembangkan kearah yang lebih luas.
D. BUS
Kelebihan Topologi BUS
1.Menggunakan kabel tunggal
2.Tidak memerlukan peranti tambahan
3.Lebih hemat
Kelemahan Topologi BUS
1.Keseluruhan rangkaian tidak dapat berfungsi jika ada masalah dengan kabel utama
2.Pembuatannya rumit
E. Hybrid
Karena topologi ini merupakan gabungan dari banyak topologi, maka kelebihan / kekurangannya adalah sesuai dengan kelebihan/kekurangan dari masing-masing jenis topologi yang digunakan dalam jaringan bertopologi Hybrid tersebut.
Pengertian
UDP
UDP, singkatan dari
User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang
mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol
ini didefinisikan dalam RFC 768.
UDP memiliki
karakteristik-karakteristik berikut:
* Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
* Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
* UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
* UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
* UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
* UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
* UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
* Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
* Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
* Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
* Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
* Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
* Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
* UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
* UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
* UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
* UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
* UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Penggunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
* Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
* Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
* Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
* Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
Apple Talk
adalah perangkat protokol untuk
komputer Macintosh. Protokol ini cukup rumit, melibatkan banyak protokol
terpadu yang mengelola aspek rinci sistem komunikasi data pada Macintosh.
Macintosh berfilosofi mudah digunakan, sehingga membuat protokol ini tersembunyi dari pandangan user.
Beberapa bagian perangkat protokol Apple Talk :
Macintosh berfilosofi mudah digunakan, sehingga membuat protokol ini tersembunyi dari pandangan user.
Beberapa bagian perangkat protokol Apple Talk :
- AppleTalk Data Stream Protocol (ADSP)
Bertugas memantau aliran data diantara
dua komputer, untuk memeriksa bahwa aliran data tersebut tidak terputus atau
terganggu oleh error internal.
- AplleTalk File Protocol (AFP)
Berfungsi menangani permintaan atas
file data dan mengelola keamanan file, misalnya dengan tidak mengijinkan over-write,
atau read-only saja.
- AppleTalk Session Protocol (ASP)
Memeriksa pesan yang dikirim dalam
bentuk bagian-bagian. Protokol ini melakukan pengujian untuk mengetahui apakah
ukuran bagian sudah benar dan apakah sudah diterima dengan urutan yang tepat.
- AppleTalk Transaction Protocol (ATP)
Memeriksa keakuratan pesan yang
dikirim dalam jaringan.
- Echo Protocol (EP)
Mengulang tiap pesan kembali ke node
pengirim untuk menegaskan bahwa pesan sudah dikirim dengan lengkap, untuk
menghimpun informasi yang terlambat, dan untuk menguji lalu lintas data agar
mendapatkan efisiensi yang maksimum.
- Name Binding Protocol (NBP)
Menterjemahkan nama node pada
jaringan yang didefinisikan oleh user kedalam alamat.
- Page Description Language (PDL)
Himpunan fungsi yang digunakan oleh
printer untuk mengontrol pemformatan teks pada kertas.
- Routing Table Maintenance Protocol (RTMP)
Memantau lokasi node pada jaringan
dan memelihara data base hubungan antara node-node tersebut. Apabila satu node
mengalami kegagalan, RTMP dapat menetapkan rute alternatif.
- Zone Information Protocol (ZIP)
Menganalisis konfigurasi jaringan
dan himpunan alamat device ke dalam kelompok, atau zone guna menghasilkan akses
yang efisien.
IPX/SPX atau Internetwork
Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange, masing-masing berasal dari Xerox
Network Systems 'IDP dan SPP protokol. IPX adalah protokol lapisan jaringan
(lapisan 3 dari OSI Model), sedangkan SPX adalah lapisan protokol transport
(lapisan 4 dari OSI Model). Lapisan SPX terletak di atas lapisan IPX dan
menyediakan koneksi berorientasi layanan antara dua node pada jaringan. SPX
digunakan terutama oleh klien / server aplikasi. IPX/SPX mempunyai fungsi utama
sebagai media transmisi data dan menjamin validitas data yang ditransmisikan
oleh IPX sehingga data
yang dikirim tidak mengalami gangguan ataupun terjadi kerusakan pada data.
mantull nih min
BalasHapusalat cuci ultrasonic